Alih-alih merasa tengah bermain dalam sebuah game, Metal Gear Solid justru akan membuat Anda merasa tengah masuk ke dalam film Hollywood berkualitas tinggi. Visi dan misi sang maestro Hideo Kojima, tidak dapat dipungkiri, tidak hanya melahirkan sebuah franchise populer yang kian disegani, tetapi juga sebuah legenda. Dengan beragam proyek besar yang siap untuk menyambangi franchise yang satu ini, tidak ada salahnya jika menilik sedikit ke belakang, membahas salah satu elemen terbaik MGS yang selalu meninggalkan kesan unik yang tidak tergantikan The Villains.
Walaupun karakter Solid ataupun Naked Snake terhitung kuat, apalagi lewat voice acting David Hayter yang luar biasa, para tokoh antagonislah yang menjadi kunci bagi Kojima untuk membangun cerita, menciptakan atmosfer gameplay yang tepat, hingga menerapkan beberapa mekanik pertempuran yang belum pernah ada sebelumnya. Tidak hanya itu saja, lewat sosok-sosok musuh ini pulalah, Kojima seringkali menyuntikkan lelucon dan humor yang berujung pada kejutan yang tidak disangka-sangka oleh para gamer.
Mengambil dunia nyata sebagai setting tidak lantas membuat Kojima terpaku untuk menciptakan tokoh antagonis yang realistis. Kekuatan dari setiap karakter antagonis yang hadir di Metal Gear Solid justru terletak pada kekuatannya yang unik dan membutuhkan strategi tertentu untuk dikalahkan.
Tidak hanya itu saja, Kojima juga terhitung sering menyuntikkan tema pertempuran dan elemen yang melekat kuat dengan nama-nama tokoh antagonis ini sendiri. Tidak perlu diragukan lagi, lewat proses inilah, franchise Metal Gear Solid berhasil melahirkan tokoh-tokoh antagonis terbaik yang pernah hadir di industri game. Lantas, dari segudang tokoh villain yang pernah bersemayam di franchise ini, siapa saja yang pantas untuk menyandang predikat sebagai 10 yang terbaik?
10. Raging Raven
Dibandingkan dengan tim antagonis di seri-seri sebelumnya, Kojima memang harus diakui sedikit “melemah” di Metal Gear Solid 4: Guns of Patriots. Menjadikan teknologi yang dipadupadankan dengan karakteristik kepribadian dan wajah yang manis, Kojima memperkenalkan “The Beauty and The Beast”.
Dari keempat wanita manis nan kejam ini, Raging Raven boleh terbilang sebagai yang terbaik. Apa pasal? Selain memiliki kemampuan untuk terbang dan menghasilkan damage yang destruktif dari gempuran senjatanya, ketertarikan pada sosok yang satu ini justru kian menguat setelah mempelajari latar belakang kisahnya.
Benar sekali, Raging Raven adalah satu dari sedikit tokoh game yang diceritakan berasal dari Indonesia. Berasal dari Aceh dan mengalami serangkaian penyiksaan sejak kecil, Raven yang berhasil selamat menjadikan amarah sebagai sumber kekuatan utamanya. Bergabung dengan Ocelot, rasa marah yang tidak bisa dikendalikan ini menjadi identitas Raven itu sendiri.
9. The Sorrow
Salah satu hal yang paling sulit dari memainkan Metal Gear Solid? Berusaha menjawab dan mendefinisikan setiap pertanyaan dengan nalar. Walaupun menghadirkan begitu banyak tokoh antagonis dengan latar belakang dan kemampuan aneh, The Sorrow menjadi satu-satunya karakter yang diproyeksikan penuh sebagai arwah tanpa tubuh. Tewas dibunuh oleh The Boss dan akhirnya menghantui sosok Naked Snake di MGS 3, latar belakang sejarah The Sorrow memproyeksikan beragam tragedi sesuai namanya. Apa yang membuat karakter ini begitu memorable? Tentu saja pertempuran melawan dirinya.
Terus menghantui sosok Snake dengan berbagai memori masa lalu yang mencekam, gamer dibawa pada keputusasaan mengingat pertarungan ini selalu berakhir pada satu kata “Game Over”. Di sinilah lelucon Kojima bekerja. Gamer yang panik dan memilih opsi restart akan berhadapan dengan siklus yang sama berulang-ulang. Siapa yang mengira bahwa screen game over dan The Sorrow sendiri dapat dikalahkan dengan satu buah item sederhana Revival Pill, mengindikasikan bahwa pertarungan yang dijalani oleh Snake ini tidak lebih dari sebuah mimpi.
8. Fortune
Tidak ada senjata yang lebih mujarab daripada sebuah keberuntungan, hal inilah yang berusaha diproyeksikan oleh sosok Fortune di MGS 2: Sons of the Liberty. Lupakan tentang rail gun destuktif nan mengancam yang selalu ia bawa kemanapun hendak bertempur, karena keberuntungan lah yang menjadikan Fortune begitu kuat. Seberapa beruntung? Bayangkan kondisi dimana keberuntungan ini bisa membelokkan semua hukum alam, terutama fisika yang Anda temui.
Sesuai dengan namanya, keberuntungan ini tak ubahnya sebuah perisai tidak terlihat bagi sosok Fortune sendiri. Saking beruntungnya, setiap peluru akan berbelok ketika mendekati dirinya, setiap rudal akan memental menjauh, setiap granat akan menjadi non-aktif seketika, hingga pada batas, tidak ada cara yang rasional untuk menundukkan manusia yang satu ini. Tetapi seperti kata pepatah lama, keberuntungan juga suatu saat akan habis.
7. Vamp
Jika Fortune adalah manusia beruntung yang sulit mati, maka Vamp membawa level “keberuntungan” itu ke level yang lebih jauh, tidak bisa mati. Diproyeksikan tak ubahnya seorang Vampire yang gesit dan haus darah, Vamp adalah salah satu ancaman yang tidak bisa “diatasi” oleh Snake hingga seri keempat. Bagaimana tidak? Dengan peluru presisi yang menembus tubuhnya dua kali, bahkan di bagian kepala, Vamp masih tetap berdiri tegak dan beregenerasi.
Kecepatan, kekuatan, efektivitas gerakan, dan keabadian, Vamp telah menumbuhkan ketakutan tersendiri untuk setiap lawan yang ia temui. Ketakutan yang bahkan cukup untuk membuat sosok yang satu ini muncul sebagai mitos perang yang terus dibicarakan. Untungnya, kunci “keabadian” Vamp ini bisa dipecahkan dan akhirnya diselesaikan oleh Snake sendiri di seri MGS 4.
6. Gray Fox – Exoskeleton
Super keren, ini mungkin kata pertama yang meluncur dari mulut para gamer ketika melihat sosok Gray Fox dalam format ninja exoskeleton untuk pertama kalinya di seri Metal Gear Solid pertama. Dengan dendam masa lampau dan hubungan yang unik dengan sosok Snake sendiri, Gray Fox memperlihatkan karakter yang brutal dan dingin, yang kian menguatkan karakternya sebagai salah satu pembunuh terefektif.
Siapapun karakter yang pernah melemparkan pernyataan “Don’t bring a knife to the gun fight” sudah pasti belum pernah bertemu dan bertempur dengan ninja cyborg yang satu ini sebelumnya. Kecepatan super tinggi yang ia miliki cukup untuk membuat kedua katana-nya mampu untuk memantulkan setiap peluru mesin yang dimuntahkan. Walaupun pada akhirnya tidak berakhir indah, namun pertempuran terakhir Gray Fox dan Metal Gear Rex pantas diposisikan sebagai salah satu adegan MGS paling memorable.
5. The End
Apa yang bisa dilakukan oleh seorang tua renta yang bahkan terlihat tak mampu lagi menopang dirinya sendiri? Ditemani oleh seekor burung kakak tua yang tak terpisahkan. The End adalah sosok yang sangat dihormati di dunia militer, bahkan diposisikan sebagai sniper terbaik yang pernah ada. The End jugalah yang mengajarkan teknik modern tembak jitu ini kepada The Boss, pemimpin dari Cobra Unit. Dedikasi The End juga mengejar dan membunuh targetnya memang tidak terkalahkan.
Ia mampu bertahan di posisi yang sama selama berhari-hari hanya untuk menunggu kedatangan sang target utama, walaupun dalam kondisi lapar dan kotor. Seolah menyatu dengan alam, sang target bahkan tak akan sadar dirinya telah mati. Apa yang membuat karakter ini lebih memorable? Lebih banyak lelucon Kojima. Dibandingkan dengan beberapa karakter antagonis di seri MGS sebelumnya, ada begitu banyak cara untuk menghabisi The End, dari bertempur satu lawan satu, mencari jalan alternatif, hingga menghabisinya jauh sebelum event pertarungan ini.
Cara yang paling aneh bin ajaib? Anda bisa membuatnya mati kelaparan. Sederhana, Anda hanya tinggal mematikan dan mengabaikan Playstation 2 selama sekurangnya tiga hari, dan voila, The End akan mati sendirinya.
4. Liquid Snake
Sebuah lengan yang mampu mengendalikan otak? Ambisi tampaknya cukup untuk mendorong sel Liquid, saudara dari sosok Solid Snake sendiri untuk terus hidup dan mengejar satu misi utama, mencari dan menghancurkan The Patriots. Walaupun pertemuan singkat di MGS pertama tidak bisa terbilang sensasional, walaupun demikian Liquid tetap mampu memperlihatkan identitas yang begitu kuat di setiap pertemuannya dengan Solid Snake.
Lemparan ide-ide gila, visi dan misi yang terlihat mustahil, intonasi suara yang menggelegar, hingga beragam aksi theatrikal yang diperlihatkannya, hampir tidak ada satupun karakter antagonis maupun protagonis Metal Gear Solid yang mampu menandingi kharisma sosok Liquid. Kekuatan voice acts yang disuntikkan Kojima boleh terbilang menjadi bagian yang paling krusial.
3. Psycho Mantis
Kejutan, kejutan, dan lebih banyak kejutan yang bahkan cukup untuk mendorong komentar “What the *piip*” meluncur dari mulut Anda, ini mungkin menjadi perumpamaan yang tepat untuk menggambarkan pertempuran Anda dengan salah satu sosok antagonis MGS paling ikonik Psycho Mantis. Sesuai dengan namanya, Psycho Mantis yang mampu membaca dan mengendalikan pikiran ini memang bukan musuh yang mudah untuk dihadapi. Ia terus membaca setiap gerakan peluru Anda, menghindar, dan justru menghasilkan damage untuk Anda sendiri.
Tidak hanya itu saja, Psycho Mantis juga menabrak “dinding keempat” sebagai sebuah karakter game. Ia mampu menebak game-game yang tengah Anda mainkan lewat pembacaan save di memory card hingga mampu menggetarkan stick analog Anda untuk dijadikan sebagai alat pijat. Belum ada pertarungan bos di game manapun yang mampu menghadirkan sensasi keterkejutan sama yang mampu ditampilkan oleh sosok Psycho Mantis itu sendiri.
Bagian terbaiknya? Ketika Anda tertawa dan hanya bisa tersenyum ketika menemukan fakta bahwa Psycho Mantis bisa dikalahkan dengan hanya mengganti kontroler pertama ke slot player kedua.
Benang merah yang menyatukan semua hal, Metal Gear Solid tidak akan pernah berdiri di sisi plot tanpa kehadiran satu sosok – Revolver Ocelot. Sang penembak cepat dengan akurasi dewa ini mungkin terlihat tak ubahnya penjahat kecil di seri Metal Gear pertama, namun Kojima ternyata menyimpan rahasia besar di balik sosok tua nan kharismatik yang satu ini. Tidak hanya menghadirkan kekacauan di era Solid Snake – bahkan hingga pertempuran terakhirnya sebagai Liquid Ocelot, Revolver Ocelot juga memainkan peranan yang krusial bagi sosok Naked Snake aka Big Boss. Pertemuan perdana sosok mudanya di Snake Eater memberikan gambaran yang lebih jelas tentang latar belakang, motif, dan hubungan Ocelot dengan salah satu grup yang menjadi fokus utama – The Patriots. Tanpa Ocelot, tidak akan pernah ada Metal Gear Solid seperti yang kita kenal saat ini.
Majestic, epic, bahkan kedua kata ini tidak mampu menggambarkan pesona yang diperlihatkan oleh sosok wanita yang begitu dihormati oleh sosok Naked Snake ini. Sebagai pemimpin, Boss memang terkenal lewat pencapaian militernya yang luar biasa, tanpa celah, dan selalu mengesampingkan emosi untuk memenuhi target yang sudah ditetapkan. Dengan kuda putihnya yang menawan dan beragam efek sinematik yang selalu hadir di setiap kemunculannya, pertempuran tangan kosong antara Boss dan Naked Snake tidak perlu diragukan lagi, menjadi salah satu pertempuran sinematik terbaik di industri game. Di satu sisi, ia tampil tak ubahnya seorang ibu penuh kasih sayang yang berusaha melindungi bawahannya, namun di sisi lain, Boss tak ubahnya seorang malaikat pembunuh yang bahkan mampu membuat Naked Snake bertekuk lutut. Pertempuran terakhir dan kemenangan atas sosok The Boss lah yang akhirnya memberikan “hak” bagi Naked Snake untuk melanjutkan kisah historisnya sebagai “The Big Boss”.
Demikian Posting-an "10 Tokoh Antagonis Metal Gear Solid Paling Keren"
STAY AWESOME MGS FANS!
Benang merah yang menyatukan semua hal, Metal Gear Solid tidak akan pernah berdiri di sisi plot tanpa kehadiran satu sosok – Revolver Ocelot. Sang penembak cepat dengan akurasi dewa ini mungkin terlihat tak ubahnya penjahat kecil di seri Metal Gear pertama, namun Kojima ternyata menyimpan rahasia besar di balik sosok tua nan kharismatik yang satu ini. Tidak hanya menghadirkan kekacauan di era Solid Snake – bahkan hingga pertempuran terakhirnya sebagai Liquid Ocelot, Revolver Ocelot juga memainkan peranan yang krusial bagi sosok Naked Snake aka Big Boss. Pertemuan perdana sosok mudanya di Snake Eater memberikan gambaran yang lebih jelas tentang latar belakang, motif, dan hubungan Ocelot dengan salah satu grup yang menjadi fokus utama – The Patriots. Tanpa Ocelot, tidak akan pernah ada Metal Gear Solid seperti yang kita kenal saat ini.
Majestic, epic, bahkan kedua kata ini tidak mampu menggambarkan pesona yang diperlihatkan oleh sosok wanita yang begitu dihormati oleh sosok Naked Snake ini. Sebagai pemimpin, Boss memang terkenal lewat pencapaian militernya yang luar biasa, tanpa celah, dan selalu mengesampingkan emosi untuk memenuhi target yang sudah ditetapkan. Dengan kuda putihnya yang menawan dan beragam efek sinematik yang selalu hadir di setiap kemunculannya, pertempuran tangan kosong antara Boss dan Naked Snake tidak perlu diragukan lagi, menjadi salah satu pertempuran sinematik terbaik di industri game. Di satu sisi, ia tampil tak ubahnya seorang ibu penuh kasih sayang yang berusaha melindungi bawahannya, namun di sisi lain, Boss tak ubahnya seorang malaikat pembunuh yang bahkan mampu membuat Naked Snake bertekuk lutut. Pertempuran terakhir dan kemenangan atas sosok The Boss lah yang akhirnya memberikan “hak” bagi Naked Snake untuk melanjutkan kisah historisnya sebagai “The Big Boss”.
Demikian Posting-an "10 Tokoh Antagonis Metal Gear Solid Paling Keren"
STAY AWESOME MGS FANS!